[MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA] INDUSTRIALISASI, DAYA SAING, DAN KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL
10:38:00 PM
IndustrIndustrialisasi
ialisasi
Konsep dan Tujuan
Industrialisasi: suatu proses
interaksi antara pengembangan teknologi, inovasi, spesialisasi dan perdagangan
antar negara yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan
mendorong perubahan struktur ekonomi
Industrialisasi adalah strategi
untuk mendukung proses pembangunan, bukan tujuan akhir
Pertumbuhan perdagangan dunia dan industry
1. Munculnya
sistem bretton woods ( Dollar amerika sbg mata uang dunia dan IMF sbg lembaga
keuangan internasional).
2. Muncul
GATT (General agreement on tariffs and trade) yaitu meliberalisasikan perdag
dunia dg cara penurunan hambatan bea masuk.
3. Tetapi
amerika memproteksi industrinya dari serangan industri jepang.
Maka muncul proteksi jenis baru:
1. Voluntary
eksport Restraints, ->perjanjian memaksa suatu negara ekspornya dengan batas
tertentu ke nagara lain
2. Orderly
marketing agreement
3. Escape
clause, -> memberikan kemungkinan suatu negara memberikan balasan thd negara
lain yang merugikan perdagangan internasional.
Pergeseran geografis negara industry
1. Negara maju.
Pada
tahun 1930an, baru Eropa barat, Amerika dan Jepang sbg negara industri.
2. Negara berkembang
Spesialisasi
pada pertanian identik dengan kolonialisme dan keterbelakangan. Maka
perkembangan industri di negara berkembang mulai pada tahun 70an, Korea,
hongkong, singapura, India, brazil, mexico mulai bergeser ke dunia industri.
Prospek Industrialisasi
Ada
dua hal prospek industrialisasi yaitu
1. Tren
jangka panjang
2. Pergerakan
yang berulang
Tren jangka panjang
1. Menyempitnya
perekonomian dunia akibat dari kemajuan teknologi
2. Globalisasi
produksi melalui internasionalisasi modal
3. Perubahan
sumbangan industri terhadap kesempatan kerja
4. Perubahan
teknologi dan proses kerja
Pergerakan yang berulang
1. Perubahan
tingkat pertumbuhan produksi industri
2. Perubahan
tingkat pertumbuhan perdagangan internasional
3. Perubahan
tingkat keuntungan
4. Pergeseran
dari liberalisasi perdagangan mengarah ke proteksionisme
Basis Teori Kebijaksanaan Industrialisasi
·
Teori keunggulan komparatif ( Comparative
Advantage )
·
Keterkaitan industri ( Industrial Linkage )
·
Penciptaan kesempatan kerja ( Employment
creation )
·
Loncatan teknologi ( Technology jump )
Strategi Pembangunan Sektor Industri
1. Substitusi Impor- Inward
Looking
·
Kebijakan proteksionis dan substitusi impor
·
Kebijakan ekonomi DN tipe tertutup
·
Ketergantungan pada tabungan dalam negeri dan
Swasembada Sumber daya
·
Hambatan terhadap PMA
·
Hambatan terhadap imigrasi
·
Orientasi pasar domestic
2. Promosi Ekspor – Outward Looking
§
Perdagangan bebas dan kebijakan ekspansi ekspor
§
Kebijakan ekonomi DN tipe terbuka
§
Kebijakan pintu terbuka thp bantuan luar negeri
ke sektor pemerintah
§
Kebijakan terbuka terhadap PMA
§
Kebijakan terbuka terhadap imigrasi
§
Orientasi pasar internasional
Strategi Substitusi Impor
§
SDA dan faktor produksi (TK) tersedia, sehingga
biaya produksi rendah
§
Potensi permintaan dalam negeri
§
Pendorong perkembangan sektor industri
manufaktur dalam negri
§
Kesempatan kerja luas
§
Mengurangi ketergantungan impor, mengurangi
defisit neraca perdagangan dan menghemat devisa
Kendala
v
Populasi yang kecil dari kebanyakan negara
sedang berkembang
v
Kemampuan daya beli penduduk yang lemah kerena
tingkat pendapatan yang rendah
v
Industri padat karya yang ada di negara sedang
berkembang sudah tidak memadai untuk mencapai tingkat pertumbuhan industri yang
tinggi, sehingga harus diarahkan pada industri yang padat modal
v
Kurangnya sumber daya tenaga yang terlatih
v
Kurangnya infrastruktur di negara sedang
berkembang
Khusus Indonesia
v
Krisis ekonomi: industri manufaktur tidak
berkembang baik selama Orde Baru
v
Proteksi menyebabkan tidak efisien, terjadi
distorsi baik pasar input maupun output
v
Daya saing global turun, baik untuk ekspor
maupun daya saing terhadap barang impor
v
Proteksi -> menyebabkan high cost economy
terhadap pemakaian kapital dan devisa, sementara teknologi yang
dipakai cenderung padat modal
v
Menimbulkan ketimpangan pendapatan dan
ketidakseimbangan pembangun ekonomi
v
Ketergantungan impor bahan baku, barang modal,
input perantara, dan material lainnya
Konsentrasi dan Daya Saing
v
Konsentrasi diukur dengan :
Ø
CR-4 ( concentration ratio of the 4 largest
companies ) yaitu suatu koefisien yang menjelaskan persentase penguasaan pangsa
pasar oleh 4 perusahaan terbesar dalam suatu industri.
Ø
Herfindahl Index mencerminkan derajat penguasaan
pasar dalam suatu industri dari tahun ke tahun.
v
Daya Saing, diukur dengan :
Ø
Constan Market Shares ( CMS )
pengukurannya didasarkan pada tiga efek yaitu efek pertumbuhan pasar dunia,
efek komposisi komoditas dan efek daya saing
Ø
Effective rate of protection (ERP),
membandingkan nilai keluaran suatu komoditas dalam struktur industri yang protektif
dengan nilai keluarannya andaikata tidak dilindungi.
Ø
Domestic Resource Cost ( DRC ) mengukur
keunggulan komparatif suatu komoditas industri berdasarkan muatan sumber daya
dalam negeri yang digunakan untuk menghasilkan komoditas yang bersangkutan.
Ø
Kesimp : Daya saing produk-produk industri
indonesia sangat kecil/lemah ( Tambunan, 2001)
PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI DAN PEREKONOMIAN
v
Peningkatan Kinerja Makro Ekonomi, Politik,
Sosial danLegal
§
Reformasi Peraturan
§
Penyederhanaan Birokrasi
§
Peningkatan Keterlibatan Pelaku Usaha
(privat) dalam perumusan kebijakan
v
Atmosfer Bisnis yang Kondusif
§
Infrastruktur
§
Skill
§
Zone Ekonomi
KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL
a. Visi 2025
‘’Indonesia Menjadi Negara Industri Tangguh
di Dunia’’
b. Misi
a.
Wahana pemenuhan kebutuhan masyarakat
b.
Dinamisator pertumbuhan ekonomi
c.
Pengganda kegiatan usaha produktif
d.
Wahana memajukan teknologi nasional;
e.
Wahana modernisasi kehidupan
f.
Pilar penopang pertahanan dan keamanan negara
g.
Andalan pembangunan industri yang
berkelanjutan
c. Sasaran
a.
Industri manufaktur telah mencapai taraf
Industri Kelas Dunia
b.
Seimbangnya sumbangan IKM dan industri besar
terhadap PDB
c.
Kuatnya jaringan kerjasama (networking)
antara IKM dan industri besar, serta industri di dunia.
0 komentar