[MATERI DASAR-DASAR ILMU SOSIAL] TOKOH TOKOH ILMU SOSIAL (PART 4)
7:26:00 PM
1.
Nama tokoh : John R. Commons
John R. Commons seorang pelopor ajaran ekonomi kelembagaan di Universitas
Wisconsin. Commons mencoba untuk melakukan perubahan sosial, penyempurnaan
struktur dan fungsi pendidikan di kampusnya, dan banyak memberikan sumbangan
dalam ekonomi perburuhan.
Pokok
Pemikiran: Pandangannya terhadap
ekonomi ortodoks adalah penolakannya pada lingkungan ekonomi yang sempit,
statik, dan mencoba memasukkan segi-segi kejiwaan, sejarah, hukum, sosial dan
politik dalam pembahasannya. Teori harga dalam ekonomi ortodoks hanya berlaku
dalam kondisi-kondisi khusus. Dalam pasar ekonomi ortodoks terjadi pertukaran,
tetapi bukan hubungan pertukaran. Dia membagi tiga macam transaksi dalam pasar,
yakni transaksi pengalihan hak milik kekayaan, transaksi kepemimpinan, dan
transaksi distribusi. Dalam transaksi tersebut, melibatkan aspek-aspek
kebiasaan, adat, hukum dan kejiwaan.
Relevansi : Teori tersebut sekarang jarang digunakan
2. Nama tokoh : J.A. Hobson
Pokok Pemikiran: Pandangan pemikiran J.A. Hobson tentang
kritiknya terhadap ekonomi ortodok, yaitu ada tiga kelemahan teori ekonomi
ortodoks yang ditemukannya, yakni tidak dapat menyelesaikan masalah full
employment yang dijanjikan teori ekonomi ortodoks, distribusi pendapatan yang
senjang, dan pasar bukanlah ukuran terbaik untuk menentukan ongkos sosial. Adanya
ekonomi normatif dan positif tidak disetujuinya, oleh karena keduanya
mengandung unsur etika, hipotesis tentang timbulnya imperialisme, karena
terjadi under consumption dan over saving di dalam negeri, maka
diperlukan penanaman modal ke daerah-daerah baru. Pengeluaran pemerintah dan pajak dapat mendorong
ekonomi ke arah full employment, dan
meningkatkan pendapatan pekerja dan peningkatan produktivitas. Pembayaran
terhadap faktor-faktor produksi dapat ditentukan atas kebutuhan cukup untuk
meningkatkan produktivitas dan dengan memberikan kelebihan yang tidak
produktif. Dengan semakin meratanya pembagian pendapatan akan mendorong
peningkatan produktivitas, meningkatnya konsumsi, dan akan terhindarlah ekonomi
dari resesi.
Relevansi : Teori tersebut sekarang masih
digunakan.
3.
Nama tokoh : Schumpeter
Pokok
Pemikiran: Pemikiran yang paling menonjol dari Schumpeter tentang
pembahasan ekonomi jangka panjang terlihat dalam analisisnya baik mengenai
terjadinya inovasi komoditi baru, maupun dalam menjelaskan terjadinya
siklus-bisnis. Keseimbangan ekonomi
yang statik dan stasioner itu mengalami gangguan dengan adanya inovasi, namun
gangguan itu berusaha mencari keseimbangan baru. Inovasi akan terhenti kalau
kapten industri (wiraswasta) telah terlihat dengan persoalan-persoalan rutin.
Walaupun Schumpeter menggunakan andaian-andaian ekonomi ortodoks, tetapi dia
memasukkan aspek dinamik dengan mengkaji terjadinya fluktuasi bisnis, di mana
terjadi resesi, depresi, recovery, dan boom. Invensi dan inovasi merupakan
kreativitas yang bersifat destruktif.
Relevansi : Teori tersebut berdasarkan penemuan hari ini dapat dihancurkan oleh penemuan
esok, tetapi ekonomi tetap tumbuh. Jadi teori tersebut sekarang sudah jarang digunakan.
4.
Nama tokoh : Gunnar Myrdal
Pokok Pemikiran: Pemikiran Gunnar Myrdal seorang ekonomi Swedia
yang terbesar dewasa ini tertarik dengan pengkajian sosiologi. Dia mempelajari
sebab-sebab terjadinya kemiskinan di negeri-negeri maju dan yang sedang
berkembang. Dalam mengatasi persoalan-persoalan itu tidak dapat hanya dengan
teori-teori ekonomi ortodoks, oleh karena teori itu terlalu sempit. Perencanaan
ekonomi di negeri-negeri yang sedang berkembang akan mengarahkan pembangunan
yang jelas, dan perencanaan itu meliputi segala aspek, yakni ekonomi,
pendidikan, kesehatan, kependudukan, dan semua sektor. Alat analisisnya seperti
yang dilakukan oleh Mitchell, yakni sebab-musabab yang bersifat kumulatif.
Jadi, kekuatan-kekuatan politik, ekonomi, sosial dan kejiwaan dapat berhimpun menjadi
sebab kejadian yang merugikan atau yang menguntungkan pembangunan.
Relevansi : Teori tersebut sekarang jarang
digunakan.
5.
Nama tokoh : John Keyneth Galbraith
Pokok Pemikiran: John Keyneth Galbraith menjelaskan
perkembangan ekonomi kapitalis di AS, yang tidak sesuai dengan ramalan-ramalan
yang bersifat manipulatif dari teori ekonomi ortodoks. Andaian-andaian ekonomi
ortodoks menurut Galbraith ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya. Tidak ada
lagi persaingan sempurna, pasar telah dikuasai oleh perusahaan-perusahaan
besar. Perusahaan ini menentukan selera konsumen. Kekuasaan konsumen telah
tidak berarti sehingga timbul dependent-effect pemilik modal telah terpisah
dengan para manajer yang profesional, dan para manajer ini telah menjadi
technostructure masyarakat. Konsumsi masyarakat telah menjadi tinggi, tetapi
sebaliknya terjadi pencemaran lingkungan, dan kualitas barang-barang swasta
tidak dapat diimbangi oleh barang-barang dan jasa publik. Kekuatan-kekuatan
perusahaan besar dikontrol oleh kekuatan pengimbang seperti kekuatan buruh,
pemerintah, dan lembaga-lembaga konsumen. Namun demikian, untuk menjamin kelanjutan
kekuasaan perusahaan-perusahaan ini, mereka meminta pemerintah untuk
menstabilkannya.
0 komentar