[MATERI PENDIDIKAN AGARMA ISLAM] ISLAM RAHMATAN LIL’ALAMIN
5:40:00 PM
“ Dan kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi semesta alam”. (QS. Al-Anbiya 21:107)
Terlihat jelas bahwa sesungguhnya Allah telah
menjadikan Nabi Muhammad sebagai seorang Rasul sebagai pembawa rahmat bagi
semesta alam, mengutusnya untuk seluruh umat manusia, barang siapa meneerima
rahmat yang dibawanya dan mensyukuri nikmat tersebut maka kebehagiaan bagi
merekaa di dunia dan di akhirat, sebaliknya bila mereka menolak serta
mengingkarinya maka merugilah mereka di dunia dan di akhirat.
- Perintah Allah Untuk Berbuat Baik (Al-Ikhsan)
Sesuai dengan Ayat Al-Qur’an
yang artinya: “Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat kepadamu”. (QS.
Al-Qhosos 28:77)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa perbuatan manusia
dalam kacamata islam tidak dibatasi oleh berbagai batasan manusia. Untuk itu,
berbuat baik tidak dilakukan secara diskriminatif karena suku, golongan, warna
kulit, tingkat sosial ekonomi, bahkan keyakinan agama sekalipun.
- Keadilan
Islam
Islam ajarannya bertumpu pada “keadilan” (al’adl).
Kenyataanya didukung oleh Surat Ar-Rahman: 7-9 yang menggambarkan bahwa alam
semesta ini ditegakkan ditegakkan dengan sebuah keseimbangan (mizan).
Keadilan dalam islam ini adalah universal dan
tidak mengenal adanya batas-batas, baik batas nasionalitas, kesukuan, etnik,
bahasa, warna kulit, dan berbagai status (ekonomi, sosial, dan politik), dan
bahkan agama sekalipun.
Manusia harus adil tidak hanya adil dalam
berinteraksi dengan sesama manusia tapi yang lebih penting adalah adil dalam
berinteraksi dengan khaliknya dan dirinya sendiri. Karena ketidak adilan dengan
khaliknya misalnya justru menjadi sumber segala bencana kehidupan.
Keadilan dalam islam juga tidak mengenal pembatas
“kekeluargaan”, “pertemanan”, dan bahkan “permusuhan”. Tapi keadilan
harus ditegakkan, walau menyentuh kepentingan sendiri, keluarga, dan teman.
1.
Adil dalam berinteraksi dengan pencipta
Sebuah ayat
yang memiliki arti “Allah bersaksi bahwa tiada Tuhan yang patut disembah selain
Dia, para malaikat dan para ahli ilmu menegakkan keadilan. Tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Perkasa lagi
Bijaksana” (QS. Al-Imran. 3:18)”
2. Adil
berinteraksi dengan diri sendiri
Keadilan pada diri sendiri sangatlah penting,
karena tanpa keadilan ini kehidupan akan menjadi timpang dan tidak lengkap.
Kebutuhan manusia dilengkapi menjadi tiga kebutuhan dasar yag tidak
terpisahkan, yaitu kebutuhan material, spiritual, dan intelektual. Kebutuhan
tersebut mutlak terpenuhi pada kadar yang telah ditentukan.
3. Adil dalam berinteraksi dengan anggota
keluarga
Salah satu
dilemma besar yang dihadapi oleh dunia modern saat ini adalah kedzaliman
terhadap kehidupan keluarga. Itonisnya, terkadang kedzaliamn ini dibangun
justru di atas presepsi ‘membangun” keluarga bahagia/sejahtera.
Oleh karena itu, Rasulullah secara khusus
menegaskan:
“Sungguh bagi
keluargamu memiliki hak atas dirimu” (HR. Bukhari)
4.
Adil terhadap sesama Muslim
Di dalam
Al-Qur’an disebutkan bahwa jikan ada dua kelompok muslim bertikai, maka
diupayakan perbaikan/rekonsiliasi di antara keduannya. Jika dalam prosesnya,
salah satu dari keduanya berbuat zalim maka kelompok tersebut harus diperangi
dengan tujuan agar kembali ke jalan Allah (Kebenaran). Jika telah sadar, dan
ingin berbuat secara adil, mak asekali lagi didamaikan di antara keduanya
dengan “ukuran keadilan” yang sangat dan ekstra hati-hati (wa aqshituu)
5.
Adil terhadap sesama Manusia
Keadilan dalam islam tidak mengenal pembatas,
kecuali pembatas kebenaran dan kebathilan. Ukuran keadilan ditegakkan di atas
asas kebenaran.
Berbagai perjanjian yang dibuat rasulullah SAW
dengan non Muslim di Madinah menunjukkan bahwa islam begitu luas memperlakukan
non Muslim di Madinah secara adil.
6. Adil Dalam Berinteraksi Dengan Makhluk
Allah yang Lain
Islam mengajarkan berbagai metode untuk menjaga
keseimbangan atau keadilan di alam semesta. Keadilan dalam islam yaitu keadialn
yang harus ditegakkan menyeluruh langsung interest pribadi, keluarga, kerabat,
dan teman serta mereka yang dianggap memiliki kelebihan status-status sosisl.
Keadilan islam hanya mengenal satu ”ukuran” yaitu ukuran kebenarandan
kesalahan.
- Toleransi
dalam Islam
Toleransi sebagai landasan untuk berinteraksi yang
akan memungkinkan terjadinya kesatuan dan kerukunan antar warga di dalamnya. Dalam
berinteraksi dengan pemeluk agama lain, Islam telah membuat beberapa garis
besar etika yang perlu diterapakan. Dengan tujuan selain mempertinggi harkat
dan martabat islam, nantinya terwujud hubungan yang harmonis antara pemeluk
agama.
- Bentuk-bentuk toleransi
- Dialog
secara baik dan saling menghormati
Tujaun perilaku dan dialog yang baik dangan
penganut agama lain yaitu untuk menghormati keyakinan masing-masing. Dialog
dengan cara yang baik juga bertujuan untuk menghindari terjadinya benturan dan
konflik antar pemeluk agama, sehingga hal ini justru akan merusak kemuliaan dan
keluhuran islam.
- Tidak
boleh menghina sesembahan mereka
Persolan yang bersifat teknologis sangat rentan
untuk diperdebatkan, karena akan memunculkan konflik antar agama. Islam
melarang praktik peenghujatan terhadap sesembahan agama lain, karna justru akan
menjadi bumerang bagi penghujat sendiri.
- Toleransi
pad akeyakinan masing-masing
Perilaku toreransi atau tenggang rasa terhadap
pemeluk agama lain adalah sebuah
kemestian, karena kita tidak dapat malaksanakan kayakinan agama kita kepada
mereka. Sebab mereka sudah beragama, dan memang di indonesia tidak
diperkanankan untuk menyerukan agama kita kepada mereka. Sebab mereka sudah
beragama, dan memang di Indonesia tidak diperkenankan untuk menyerukan agama
kepada pemeluk agama lain.
- Tolong
Menolong
Tolong menolong dalam urusan sosial harus
dialkukan sekalipun kepada kafir dzimmi (orang kafir yang hidup berdampingan
dengan umat islam). Tetapi dalam urusan keyakinan umat islam tidak boleh campur
tangan, karena hal itu merupakan urusan rumah tangga masing-masing pihak.
- Menepati
janji dengan mereka selam amereka menepati janji
Rasulullah pernah mengadakan perjanjian denag
pemeluk agama lain yang dikenal dengan ”Piagam Madinah” agar madinah tercipta iklim keberagamaan yang kondusif dan harmonis, yang intinya
mempertahankan siakap saling menghormati dan tidak saling mengganggu antar
pemeluk agama. Rasulullah berusaha sekuat tenaga menepati perjanjian itu
walaupun pihak-pihak lawan berusaha melanggarnya.
- Senantiasa
Berbuat Adil
Keadilan adalah sesuatu yang mutlak tanpa mengenal
agama dan warna kulit.
- Pluralisme Dalam Kehidupan
- Pluralitas
Agama
Agama adalah ciptaan Allah SWT yang konstan,
esensinya adalah tauhid uluhiah (mengesakan Tuhan) dalam beribadah, karena
Allah satu, dan agama lain adalah ketetapan Ilahi, maka agama adalah satu yaitu
agama yang menyembah Tuhan Yang Maha Esa yang Risalah-Nya mulai adam samapi
Muhammad SAW. Oleh karaena itu lahirlah berbagai macam nama agama di dunia ini.
Dalam keserbaragamaan agama menghendaki agar orang
saling menahan diri berlatih dalam: setuju dalam ketidaksetujuan, membiasakan
hidup dalam perbedaan tidak saling menilai benar atau salah dan belajar saling
menghormati serta menhargai saru sama lain. Supaya terhindar dari perbenturan
dan konflik.
Pluralitas dalam kehiduapan sehari-sehari adalah
wajar, karena manusia selalu diahapkan pada berbagai fenomena pluralitas,
pluralitas suku, bangsa, warna kulit, dan agama.
Pluralitas agama dalam kehidupan manusia ini, sebenarnya
kalau masing-masing pemeluk agama merasa perlu mencari titik persamaan, akan
terjalin kerukunan dalam beragama.
Perbedaan-perbedaan yang ada diantara umat islam
bukan saja ketetapan Allah, tetapi juga menunjukkan kekuasaan-Nya. Ada
hikamah-hikmah yang tersembunyi dalam perbedaan-perbedaan tersebut.
- Keragaman Pemahaman Dalam Islam
Perbedaan pemahaman keagamaan adalah hal yang
wajar dan manusiawi karena adanya perbedaan latar belakang pengetahuan,
pengalaman dan sebagainya. Perbedaan pemahaman di tengah umat islam bukan
berarti menjadi penghalang bagi
terjalinnya kerjasama antar umat Islam dalam menjalankan Kehidupan. Hubungan
antara seorang muslim dengan muslim lain digambarkan seperti hubungan antara satu
anggota tubuh dengan anggota yang bersatu
secara utuh. Maka apabila seotang muslim ditimpa musibah, maka muslim yang lain
harus merasakan sakitnya. Dengan demikian hubungan sesama muslim dilaksanakan
denagn mengembangklan rasa persaudaraan, persmaan, persatuan, tolong-menolong
dan saling mengasihi.
- Keragaman Profesi
Manusia dilahirkan di dunia dengan dianugrahi
Allah dngan berbagai macam potensi baik fisik maupun non fisik dan disediakan
pula fasilitas non fisik dan disediakan pula fasilitas-fasilitas material
sebagai kelengkapan dalam menjalankan tugasnya sehari-hari untuk meraih tujuan
hidup yang dicita-citakan. Kemauan, kemampuan, dan kesempatanyang berbeda-beda
dalam potensi-potensi manusia yang satu dengan yang lain adalah tidak sama.
Faktor lain yaitu skill dan keberadaan profesi.
Perbedaan agama yang terjadi diantara umat manusia
merupakan konsekuansi dari kebebasan yang diberikan Allah, maka perbedaan agama
tidak menjadi penghalang bagi manusia untuk saling berinteraksi sosial dan
saling membantu, sepanjang masih dalam kawasan kemanusian.
0 komentar