[TOKOH EKONOMI DUNIA] ADAM SMITH
8:10:00 PM
Adam Smith (1723-1790)
Seorang ahli ekonomi terkenal dari Skotlandia yang
hidup sekitar abad 18, pernah menulis sebuah buku yang sangat terkenal dalam
dunia ekonomi yang berjudul “The Wealth Of Nation” (1776). Dalam buku ini ia
menyatakan bahwa kemajuan manusia dan tatanan sosial suatu masyarakat akan
tercipta apabila setiap individu yang ada di dalamnya mengejar kepentingannya
sendiri-sendiri.
Adam Smith percaya bahwa sikap individualistis yang
dipicu oleh kepentingan pribadi akan menciptakan tatanan dan kemajuan. Ia
menyatakan bahwa untuk memperoleh uang manusia atau produsen akan memperoleh
barang dan jasa tertentu. Sedangkan konsumen akan membeli barang atau jasa yang
paling mereka butuhkan.
Ketika produsen dan konsumen bertemu, maka terciptalah
pasar dan dengan terciptanya pasar maka terbentuklah pola produksi yang akan
menciptakan suatu keseimbangan social (Social harmoni) dan keseimbangan sosial
ini tercipta tanpa adanya campur tangan dari pemerintah.
Tidak adanya campur tangan dari pemerintah ini disebut
tangan yang tak terlihat (invisible hand). Smith menyatakan bahwa manusia
adalah homo economicus yang selalu ingin memuaskan dirinya sendiri.
Adam Smith
adalah akademisi pertama yang menjadi seorang ahli ekonomi, karirnya tidak jauh
berbeda denan ahli-ahli ekonomi lainnya yang hidup pada masa 150 tahun
terakhir. Pada zamannya, banyak ajran-ajaran ekonomi yang melewati batas dengan
pekerjaan sebagai guru di bidang akadenik,termasuk juga Smith, sehingga Smith
dan ahli ekonomi lainnya disebut sebagai seorang filsuf.
Adam Smith,
sebagai seorang pemikir memiliki kerangka berpikir yang sistematis dan tertarik
pada perilaku manusia (human conduct). Sebagai seorang filsuf moral
Smith tertarik pada masalah-masalah ekonomi, terbukti pada catatan
perkuliahannya antara tahun 1760-1764 tentang filsuf moral terdapat beberapa
poin yang menyinggung masalah ekonomi. Dalam pemikirannya Adam Smith banyak
dipengaruhi oleh beberapa pemikir-pemikir besar sebelumnya.
Seperti
Francis Hutcheson, melandasi dasar kecintaan Smith pada natural order.
Beberapa paham naturalist yang turut mengilhaminya antara lain, Stoicsisme
Yunani, Epicureans, Stoicisme Romawi (antara lain Cicero, Seneca, Epictetus),
Hobbes, Bacon dan Locke.
Paham
naturalist yang terdiri dari beberapa kelompok ini memiliki kecenderungan pola
pikir yaitu keyakinan atau kepercayaan terhadap natural order yang
melekat pada tiap diri manusia. Semua itu membuat tiap-tiap organisasi social bertindak untuk menyelaraskan
dengan natural order. Quesnay dan Mercier de la Riviere (penulis
fisiokrat) memberi Smith pandangan tentang pola pikir kaum fisiokrat dan minat
serta ketertarikan pada naturalism dan masalah surplus.
Teori uang Smith disusun berdasar referensi
dari Hume, Locke dan Steuarts. Dari Petty dan Steuarts, Smith belajar tentang public finance. Pemikiran
Smith memberi kejelasan pada pemikiran-pemikiran sebelumnya. Theory of Moral Sentiments (1759) dan An
Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776)
merupakan hasil pemikirannya.
·
Individualisme dan Kebebasan
Adam Smith pertama kali
menulis buku yang berjudul The Theory of Moral Sentiments pada tahun
1759. dalam bukunya ini Smith meyakinkan pembacanya bahwa setiap manusia sangat
menyukai hidup sebagai warga masarakat, dan tidak menyukai hidup ang individualistik
dan mementingkan diri sendiri.
Adam Smith memiliki
pemikiran bahwa setiap orang secara natural akan saling menghargai (rasional)
sehingga dia menganggap manusia adalah makhluk bebas yang dengan sendirinya
tahu nilai-nilai kemasyarakatan. Pemikiran semacam ini sangat berbahaya karena
pada kenyataannya manusia tidak seperti anggapan Adam Smith (rasional, ada
beberapa manusia yang irasional).
Tanpa adanya peraturan manusia akan saling makan dan menindas yang berlaku
adalah hukum rimba. Smith yang menghargai sifat natural manusia dan kecewa pada
dampak merkantilisme membenci campur tangan pemerintah tetapi tanpa ada campur
tangan pemerintah, kehidupan dalam bernegara tidak akan dapat berjalan dengan
sendirinya.
·
Laissez-faire Principles
Di dalam bukunya Smith
yang berjudul Wealth of Nations, prinsip Laissez faire menjadi
dasar dari sistem ajaran dan menjadi pelabuhan bagi filsuf-filsuf luar negeri
yang membentuk suatu bagian esensial. Prinsip Laissez faire, persaingan,
dan teori nilai pekerja adalah fitur berharga yang diajarkan dari sekolah
ekonomi beraliran klasik, yang secara esensial dibangun oleh Smith serta
Malthus, Ricardo, dan Mill. Prinsip Laissez faire merupakan pondasi bagi
sistem ekonomi klasik.
Ketika Smith membuat
pembelaannya untuk natural liberty atau lissez faire, dia telah
ketinggalan tradisi filosifi politik Locke. Pemikiran besar bahwa ada pembatasan untuk
legitimasi fungsi pemerintah dia dapat menemukn pada Locke.
Prinsip pembatasan Locke akan membatasi legislasi untuk yang dibuat untuk
barang public. Bagi Smith, barang public membutuhkan laissez faire
karena pencarian self-interest, dipandu oleh invisible hand dari
persaingan, yang menghasilkannya, sedangkan intervensi pemerintah dalam
lingkungan perekonomian akan lebih sering mengganggu daripada menolong
·
Labor Theory of Value
Kemajuan besar ajaran ekonomi adalah saat Smith melakukan emansipasi
terhadap kedua belenggu kaum merkantilis dan physiokrat. Labih dari duaratus
tahun para ahli ekonomi mencari sumber kemakmuran. Kaum merkantilis menemukan
sumber kemakmuran pada perdagangan internasional, sedangkan kaum physiokrat
menemukannya pada lebih jauh lagi dan beranggapan bahwa kemakmuran yang asli
didapat dari pengaruh perdagangan terhadap produksi, pada saat itu hanya ada
satu macam produks yaitu pertanian.
Smith membangun pondasi
Petty dan Cantillon yaitu pengaruh final revolution. Dengan pekerjanya
menjadi sumber dana yang secara orisinil menyetor tiap-tiap negara ‘dengan
semua keperluan dan kebutuhan hidup yang dikonsumsi setiap tahunnya.
Smith tetap berbicara
mengenai kemakmuran dalam pengertian kegunaan objek material, seperti apa yang
telah dilakukan oleh pendahulu-pendahulu Inggris-nya, tetapi dengan membuat
hasil dari pekerja secara umum, dia menunjuk untuk mengadakan penyelidikan
kemakmuran sosial daripada secara tekhnik.
Kata Smith, kemakmuran sebuah negara akan bergantung pada dua kondisi,
pertama, tingkat produktivitas pekerja dan yang kedua adalah jumlah kegunaan
pekerja, dengan kata lain produktivitas pekerja terhadap kemakmuran, dimana
pekerja dipekerjakan. Faktor pertama mendorong Smith untuk berdiskusi tentang division
of labor, perdagangan, uang dan distribusi. Faktor kedua meliputi analisis
modal.
Nilai perdagangan barang ditentukan oleh jumlah pekerja yang menjalankan
barang di pasar. Tahap demi tahap dalam teori nilai pekerja ini memunculkan
adanya ‘real cost’ teori nilai, teori nilai ini mengandung pengertian
penderitaan pekerja.
‘Real value’ atau ‘natural value’ dari komoditi yang
dipertukarkan diukur dalam kandungan apa yang diperintahkan kepada pekerja.
Pekerja bukan suatu jumlah homogenitas, sjak pembedaan tipe pekerja
berdasar tingkat hardship an ingenuity. Value menurut Smith dapat dibagi dua yaitu value in use dan value
in exchange. Value in use adalah nilai kegunaan barang tersebut
sedangkan value in exchange adalah nilai tukar dari barang itu.
Pekerja menurut Smith adalah sumber dari value seluruh komoditi
pernyataan ini merupakan kutipan dari salah satu poin pemikiran Ibnu Khaldun
tentang pekerja. Teori
tentang pekerja Smith merupakan penambahan teori Petty dan Cantillon
dengan supply dan demand versi John Locke.
Campur tangan uang mengubah perkiraan nilai barang tetap jauh dari basis
pekerja. Teori nilai pekerja-nya Smith berubah menjadi teori biaya produksi.
Tanah dan modal muncul menjadi faktor produksi yang dikelola pekerja di satu
waktu, di waktu yang lain pengembalian tanah dan modal digambarkan sebagai
deduksi dari produk pekerja.
·
Division of Labor
Smith memulai
analisisnya dengan division of labor karena dia berharap menemukan dasar
transformasi yang tepat dari bentuk konkret pekerja, yang memproduksi barang
yang tepat (berguna), kepada pekerja sebagai elemen sosial, yang menjadi sumber
kemakmuran dalam bentuk abstrak (nilai pertukaran).
Divisions of labor
dijadikan dasar oleh Smith karena meningkatkan produktivitas pekerja. Setelah
memberikan pengetahuannya mengenai perhitungan qualitas dan konsekuensi, Smith
memproses penyelidikan terhadap penyebabnya.
Karena division of
labor bergantung pada propensity to exchange, yang Smith hormati sebagai
salah satu motiv dasar dari human conduct. Ada sesuatu kebingungan dalam satu point
Smith mengenai hal ini yaitu tentang sebab dan akibat. Mungkin suatu yang benar
jika perdagangan tidak dapat exist tanpa divisions of labor, ini
tidak benar, paling tidak dalam teori, divisions of labor memerlukan existensi
dari private exchange.
Secara logis didemonstrasikan ketika pada suatu organisasi sosial tertentu
yang menerapkan divisions of labor tanpa perdagangan. Dalam komunitas ini dapat
ditunjukkan keberadaannya. Smith bersalah karena membuat karakteristik
masyarakat pada zamannya untuk segala zaaman, dia dihormati sebagai manusia
biasa dan dibuat kedalam penjelasan dasar yang universal, fitur dari sosial
kontemporer yang dikondisikan scara historis.
Tapi tujuan Smith menjadi propaganda. Dia menekankan pengaruh dasar pada
[roduktivitas untuk mendemonstrasikan bahwa perdagangan dibebaskan sebagai
prasyarat pengembangan kekuatan produktif dan tidak hanya berguna penuh untuk
mengadakan kekuatan produksi.
Smith memproses untuk menanalisis bagaimana tingkat divisions of labor
ditentukan dan disimpulkan bahwa divisions of labor dibatasi dengan extent
pasar.
Smith menjelaskan bahwa dengan divisions of labor kuantitas dan
kualitas produksi dapat dicapai dengan lebih baik. Peningkatan kantitas dan
kualitas produksi dapat dihasilkan karena tiga alasan, yaitu :
·
Physiokrat
mengenai peningkatan kepuasan, sedang Smith lebih condong pada tingkat
persaingan dan natural liberty dalam pencapaian kepuasan.
·
Smith
juga memperkenalkan Theor of Value yang berisi tentang nilai yang
digunakan dalam pertukaran. Permasalahan yang timbul dari
nilai tukar barang adalah adalah value of use, value of exchange, measure of
value.
·
Smith
juga menjelaskan mengenai bimetal coin sebagai alat pertukaran, dan juga
ada nominal price dan real price dengan prnsip pekerja berkaitan dengan harga riil
komoditas dan uang sebagai harga nominal komoditas.
Divisions
of labor yang dikemukakan
oleh Smith memunculkan sifat individualisme dan menjadikan manusia seolah-olah
menjadi mesin yang terprogram terlepas dari adanya efisiensi waktu yang
ditimbulkan.
·
Teori Upah
Bahwa harga natural dihubungkan pada level output merupakan suatu pemikiran
yang tidak dipertimbangkan oleh smith. Asumsi implicit bahwa yang mendasari
pendapatnya adalah semua koefisien biaya konstan dan tetap dari produksi.
Dalam teorinya tidak ada tempat untuk diminishing returns atau factor
substitution. Sesungguhnya harga natural secara fungsional dihubungkan hanya
untuk factor pengembalian seperti yang ditunjukkan oleh Smith, natural price
mengubah dengan tingkat natural dari setiap komponennya yaitu upah, profit, dan
sewa.
Upah natural dari labor menurut smith terdiri dari produk labor yang
sebelum pemberian tanah dan akumulasi capital semestinya dalam keseluruhan
pekerjaannya. Dengan kenaikkan kelas tuan tanah dan kapitalis pekerja dia harus
membagi produknya dengan tuan tanah dan majikan. Buruh dan majikan adalah
bentuk kombinasi kenaikkan atau penurunan upah.
Majikan biasanya lebih berhasil dalam usahanya daripada buruh tapi
kebutuhan buruh dan keluarganya untuk bentuk penghidupan dasar di bawah upah
tidak dapat jatuh untuk waktu yang sangat panjang. Peningkatan demand untuk
labor mungkin meningkatkan upah serta substansi diatas tingkat penghidupan
dipandang oleh smith sebagai “yang paling rendah yang konsisten dengan
kemanusiaan umumnya.” Kemudian, demand untuk labor dapat meningkat hanya dalam
proporsi peningkatan dari “ dana yang ditunjukkan untuk membayar upah.”
Jadi, munculnya dana upah disusun dari surplus pendapatan dan surplus
capital pada kelebihan dari personal pemilik dan kebutuhan bisnis. Peningkatan
pendapatan dan peningkatan capital merupakan prasyarat dari peningkatan upah.
Suatu kemajuan dalam posisi ekonomi dari hak pekerja untuk upah yang labih
tinggi, Smith mempertimbangkan suatu keuntungan bersih untuk masyarakat: “pelayan,
buruh, dan pekerja menciptakan berbagai jenis bagian yang besar dari setiap
masyarakat politik yang besar. Tetapi, kemajuan keadaan bagian terbesar apa
yang tidak pernah dianggap sebagai suatu gangguan untuk semuanya.
Tidak ada masyarakat yang dapat dengan pasti maju dan bahagia yang bagian
terbesar dari anggota adalah orang miskin dan menyedihkan. Tetapi ini keadilan
disamping harus membagi produk labor milik mereka sebagai dirinya lumayan
dimakan, dipakai, dan ditempati dengan baik”
Upah yang rendah merupakan suatu kondisi simpton yang tidak berubah di
bawah wages-fund, luas seperti itu mungkin, gagal untuk meningkatkan dan dengan
demikian gagal untuk mentimulasi suatu kenaikan demand untuk labor.
Tentang hubungan antara upah dan pertumbuhan populasi, smith mengatakan
bahwa kemiskinan tidak akan menurunkan pernikahan dan tingkat kelahiran bahkan
stimulasi selanjutnya, tapi itu akan berakibat tidak menyenangkan pada tingkat
kelahiran bayi dan anak.
Suatu upah tinggi merupakan efek peningkatan kesejahteraan dan menyebabkan
peningkatan populasi :”untuk mengkomplain hal ini, keluhan yang berlebihan pada
kebutuhan efek dan penyebab kesejahteraan public yang terbesar.”
Dalam ajaran smith upah tinggi dihubungkan pada peningkatan/kemajuan
produktifitas labor. Pemikiran kurva penawaran backward sloping dari labor
adalah tidak secara mutlak ditolak tapi dipertimbangkan dapat diterapkan hanya
pada orang minoritas.
Walaupun Smith mengesahkan upah tinggi dia tidak senang harga tinggi tidak
seperti Physiocras, dia menghubungkan harga rendah dari ketentuan dengan
kelebihan dan kemakmuran, harga tinggi dengan kelangkaan dan kesusahan.
Jika ketentuan adalah murah dan banyak pekerja mungkin ingin memulai bisnis
milik mereka dan pekerja ingin menyewa lebih banyak labor dengan demand labor
meningkat dan suplay turun, harga labor mungkin naik. Ketika ketentuan adalah
mahal dan langka, peristiwa-peristiwa mungkin terjadi bagian lawan.
Variasi harga labor mungkin akan menutup variasi ketentuan harga. Kemudian
sejak upah uang ditetapkan keduanya oleh permintaan labor dan harga wage-goods,
fluktuasi harga wage-goods tidak akan gagal untuk mendesak akibat pada upah
uang. Ini akan mempunyai efek mengurangi fluktuasi upah uang yang lebih kaku
daripada harga ketentuan.
Seperti yang telah dicatat ketika harga ketentuan tinggi permintaan labor
cenderung turun sebagaimana upah jika tendensi upah ini tidak ditandai oleh
harga tinggi dari wage-goods. Dan ketika harga makanan rendah efek peningkatan
demand untuk labor pada upah ditandai lagi oleh harga rendah wage-goods yang
berlaku.
Fluktuasi harga ketentuan kemudian mempunyai dua efek pada upah yang satu
menandai yang lain. Mereka mempengaruhi demand labor dan kemudian upah pada
satu arah, tapi efek pada upah menurunkan kerugian, seluruh atau dalam bagian
oleh efek countervailing dari fluktuasi yang sama yaitu dari harga wage-goods
menarik upah pada arah yang berlawanan.
·
Teori Sewa
Dalam teori sewanya, Smith bimbang antara jumlah prinsip eksplanatori pada
yang di bawah pembayaran sewa. Ini baginya, “secara alami suatu harga
monopoli,” suatu penunjukkan yang dijelaskan oleh observasi bahwa “ini tidak
semua proporsion pada apa yang tuan tanah mungkin meletakkan dalam peningkatan
tanah atau apa yang dapay dia hasilkan, tapi apa yang dapat petani hasilkan
untuk diberikan.”
Ketika smith membicarakan harga komoditas dia memasukan sewa tanah sebagai
elemen biaya dan kemudian sebagai determinan harga produk, tapi dalam chapter
secara khusus disediakan untuk sewa dia mempertimbangkan suatu sewa tinggi atau
rendah efek dari harga produk yang tinggi atau rendah.
Smith tidak mengubah bagian ini dalam kritik Hume, dia tidak menemukan
ketidakkonsistenannya. Ini mungkin bahwa dalam teori harga microekonominya dia
mempertimbangkan kegunaan khusus dari bidang tanah sebagai biaya pengadaan
dalam istilah oportunitas alternative, sedangkan dalam teori makroekonomi dari
disribusi tanah sebagai suatu keseluruhan yang dipandang sebagai perolehan
bukan kegunaan alternative.
Sewa, lebih lanjutnya diinterpretasikan sebagai suatu perbedaan yang
bermacam-macam dengan kedua fertilitas dan lokasi. Untuk lokasi kemajuan
tranportasi akan cenderung menyamakan perbedaan lokasi sebaik sewa. Dalam teori
perkembangan ekonomi smith, peningkatan pendapat nasional dengn peningktan pemerataan
pendapatan penyewaan kelas tuan tanah.
Peningkatan pendapatan nasional akan diingat, diprediksi oleh smith dalam
dividion of labor dimana manufaktur lebih rentan daripada agrikultur.
Peningkatan spesialisasi dan produktivitas dalam sector manufaktur ekonomi akan
lebih rendah harga manufaktur dan peningkatan nilai riil dari sewa.
Peningkatan pemerataan kelas tuan tanah dalam pendapatan nasional kemudian
mencerminkan kemajuan perdagangan dari sector agrikultur. Dalam teori
Ricardian, factor strategic yang menghasilan suatu hasil yang dihasilkan tidak
banyak meningkatkn produktivitas dalam manufaktur sebagai diminishing return
untuk tanah yang meningkatkan harga agrikultur dan dengan demikian memajukan
perdagangan sector agrikultur dari perekonomian dan peningkatan pemerataan ini
dari peningkatan nasional.
0 komentar