STRATEGI WIRAUSAHA SUKSES
9:33:00 PM
1.1
STRATEGI
Henry Mintzberg, James Brian Quinn, dan John Voyer (1995). The
Strategy Process. Prentice-Hall, Inc., mendefinisikan strategi sebagai 5P,
yaitu: strategi sebagai PERSPECTIF, strategi sebagai POSISI, strategi sebagai
perencanaan, strategi sebagai pola kegiatan, dan strategi sebagai “penipuan”
(Ploy) yaitu muslihat rahasia. Sebagai Perspektif, di mana strategi dalam
membentuk misi, misi menggambarkan perspektif kepada semua aktivitas. Sebagai
Posisi, di mana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai Perencanaan, dalam hal
strategi menentukan tujuan performansi perusahaan. Sebagai Pola kegiatan, di
mana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian.
Arnoldo C. Hax dan Nicholas S. Manjluk (1991),
“The Strategy Process and Concept: a pragmatic approach”rentice Hall
International Ed., mendefinisikan strategi sebagai cara menuntun perusahaan
pada sasaran utama pengembangan nilai korporasi, kapabilitas manajerial,
tanggungjawab organisasi, dan sistem administrasi yang menghubungkan
pengambilan keputusan strategik dan operasional pada seluruh tingkat hirarki,
dan melewati seluruh lini bisnis dan fungsi otoritas perusahaan.
Fred R. David dalam bukunya “Strategic Management: Concepts and
Cases” mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai tujuan jangka
panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi,
akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan,
divestasi, likuidasi dan joint venture. Sedangkan manajemen strategis dapat
didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan,
serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memungkinkan
suatu organisasi untuk mencapai tujuannya.
1.2
KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan
(Inggris: Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkaan,
dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,
peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari
proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda
antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan
penekanannya . Richard Cantillon
(1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya
pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.
Berbeda dengan Cantillon, menurut Penrose
(1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam
sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey
Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan
untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum
terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya. Orang yang melakukan kegiatan
kewirausahaan disebut wirausahawan Muncul
pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir
yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan
jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan
perilaku sebagai manusia unggul.
Menjadi
seorang wirausahawan (entrepreneur) berarti memadukan perwatakan pribadi,
keuangan dan sumber-sumberdaya di dalam lingkungannya. Setiap
wirausahawan memiliki perwatakan yang unik. Wirausahawan
adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan
bisnis, mengumpulkan sumber-sumberdaya yang dibutuhkan guna mengambil
keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan
sukses. Wirausahawan adalah ahlinya mengambil risiko dan bagaimana
menghasilkan kombinasi baru dengan cara memperkenalkan produk-produk atau
proses-proses atau mengantisipasi pasar atau mengkreasikan tipe organisasi
baru.
1.3
SUKSES
(Dorothy Leeds) Kesuksesan adalah menukarkan pengetahuan
dengan tidakan yang positif, kepemipinan yang disegani, baik dalam bisnis
maupun dalam kehidupan social. Sukses berarti kebebasan. Kebebasan dari
kegelisahan, ketakutan, frustasi dan kegagalan. Sukses berarti selalu merasa
terhormat selalu merasa bahagia dan puas dengan kehidupannya, dan berhasil
berbuat yang lebih baik untuk orang orang yang menjadi tanggungannya.
(Dr. D.J Scwartz) Kesuksesan
adalah banyak hal yang mengagumkan dan postif, sukses berarti kesejahteraan
pribadi, punya rumah, bisa berlibur, bisa membeli barang baru, merasa aman
secara financial, bisa memberi kesempatan untuk maju kepada anak anaknya. Masih
banyak lagi definisi sukes menurut para ahli, yang semua kesuksesan tersebut
mengarah kepada kebebasan financial sehingga tidak ada lagi kekhawatiran untuk
menjadi jatuh miskin.
3.1
Gambaran
Sosok Abdul Rahman Tukiman dan Usaha Kulinernya
Abdul Rahman Tukiman
atau bisa dipanggil Cak Man adalah seorang wirausaha sukses. Di mana ia menjadi
seorang wirausaha dimulai benar-benar dari nol. Mulai dari bekerja di Kota
meninggalkan Ibu dan keluarganya. Pertama menginjakkan kaki di Malang, semua
pekerjaan dilakoninya. Mulai dari membantu memasak bakso, mencuci peralatan
masak sampai menyiapkan bakso di rombong/gerobak-bakso yang akan dibawa
juragannya berjualan keliling. Pekeerjaan yang pak cak man lakukan setiap hari
tersebut membuatnya menjadi bosan dan ingin berjualan sendiri memasarkan apa
yang selama ini dia pelajari dari ke tiga juragan yang pernah ia ikuti.
Akhirnya dia memutuskan untuk membangun usaha bisnis bakso sendiri. Karena
setelah dihitung-hitung ternyata berjualan sendiri bakso sangat menguntungkan.
Namun sekali lagi, semua terbentur modal. Waktu itu Cak Man tidak memiliki uang
sama sekali untuk modal usaha. Baru pada 1984, bermodalkan hasil tabungannya
selama 2 tahun sebesar Rp 77 ribu, Cak Man memberanikan diri membuka warung
bakso.
Seperti halnya
usaha-usaha lainnya, pada hari-hari pertama diwarnai ketidak-menentuan, hari
ini ramai, hari berikutnya sepi. Menghadapi kondisi seperti ini, bukan malah
menyurutkan hati Cak Man untuk berhenti berjualan tetapi makin menambah
semangatnya untuk bagaimana membuat baksonya enak dimata pelanggan.
Kerja keras dan
keuletannya membuahkan hasil. Warung baksonya setiap hari dibanjiri pelanggan.
Cabang-cabang lain pun kemudian didirikannya. Kesuksesan lambat laun diraihnya
Cak Man. Sampai akhirnya ia memfranchisekan usahanya dan pada Februari 2007
mendirikan PT Kota Jaya, untuk mengurusi manajemen usaha baksonya agar lebih
modern. Hebatnya lagi, kini setelah 23 tahun usaha baksonya berjalan, ia telah
memiliki 57 buah gerai dan mampu menyerap ratusan tenaga kerja. Dengan asumsi
setiap gerai mempekerjakan 16 karyawan (di luar pemilik gerai), maka dengan 60
gerai yang ada saat ini, wong ndeso Cak Man mampu menampung jumlah tenaga kerja
sebanyak : 57 x 16 = 960 orang.
Selama merintis usaha
banyak hal berkesan yang pernah dialami Pak Cak Man, terutama pada tahun 1990 –
2000. Contohnya, pada 1993 ia dari hasil jualan bakso ia berhasil membeli mobil
bekas buatan tahun 1986. Namun karena rumahnya masih di dalam gang kecil, maka
setiap malam ia terpaksa tidur di dalam mobil sambil menunggu mobilnya yang
diparkir di tepi jalan.
Disamping itu, ia juga
berhasil membuka gerai baru di Jl. Ciliwung, Jl. Mayjen Wiyono dan di beberapa
tempat lain di kotamadya Malang. Dari sinilah akhirnya mendudukkan Cak Man
dengan Bakso Kotanya sebagai pedagang bakso-malang papan atas yang memiliki
gerai terbanyak. Tidak hanya itu, Cak Man kemudian juga mampu membeli rumah di
Jl. Kedawung II/11. Rumah baru tersebut disamping sebagai tempat tinggal juga
sebagai tempat memasak dan penampungan para karyawannya.
Meski berasal dari desa
di lereng gunung, Cak Man memiliki visi kedepan yang sangat kuat. Cak Man
berkeyakinan bahwa setiap orang harus punya cita-cita dan untuk menggapainya perlu
usaha yang sungguh-sungguh dibarengi dengan kemauan belajar kepada siapapun.
Kunci Pak Cak Man membangun
usaha hingga sebesar adalah senantiasa meningkatkan mutu dan layanan, membuat
inovasi baru (semula hanya 6 varian saat ini sudah 22 varian), sering mengikuti
kegiatan pelatihan, mematenkan merek dagang dan menerapkan manajemen modern..
Lebih dari itu yang tak
kalah penting dan selalu dipegang teguh Cak Man adalah selalu berpikir untuk
jangka panjang.
Sekarang, Bakso Kota
Cak Man sudah memposisikan diri sebagai salah satu resto cepat saji asli
Indonesia yang berjuang untuk dapat bersaing dengan resto cepat saji
mancanegara seperti KFC, McDonald, Hoka-hoka Bento dan lain sebagainya.
3.2
Kunci
Sukses yang Diterapkan dalam Kewirausahaan supaya Usaha Tidak Gagal
Untuk menjadi seorang pengusaha sukses, tidak
hanya kemauan yang kuat yang diperlukan. Kita perlu juga mengetahui langkah –
langkah, Strategi, tips dan cara – cara yang tepat untuk mencapai kesuksesan itu, lagkah - langkah atau Strategi untuk menjadi
seorang wirausaha yang sukses adalah:
1. Selalu
Inovatif
Inovasi adalah
kemampuan seorang wirausahawan menemukan solusi. Orientasi kewirausahaan erat
kaitannya dengan karakteristik personal. Lima karekteristik personal menurut
Lumpkin dan Dess:
a.
Motif berprestasi
banyak ditemukan pada seorang wirausahawan dari pada pada seorang manajer.Motif
berprestasi terkait dengan sifat proaktif dan kreatif inovatif.
b.
Kebutuhan berafiliasi,
yaitu keinginan untuk dekat dengan yang lain untuk memastikan dirinya diterima.
Gaya kewirausahaan dapat dikaitkan dengan kebutuhan afiliasi. Kebalikan dari
hubungan afiliasi adalah keproaktifan. Keproaktifan menghendaki orientasi ke
masa depan, sedangkan hubungan afiliasi lebih memperhatikan status quo agar
dapat menjaga hubungan dengan yang lain.
c.
Posisi control. Orang
dengan posisi control internal percaya bahwa mereka dapat mengontrol segala hal
yang terjadi dalam kehidupannya, sedangkan yang eksternal percaya bahwa segala
peristiwa adalah keberuntungan. Posisi control internal terkait dengan
keinginan menjadi wirausahawan dan mempengaruhi kinerjanya. Menurut McClelland
(1961), orang yang mempunyai keinginan kuat untuk mencapai sesuatu sering
menekukan jalannya menjadi seorang wirausahawan dan berhasil.
d.
Keberanian mengambil
resiko, yaitu perspsi seseorang atas kemungkinan memperolah keuntungan bila
rencananya sukses sebelum ia memikirkan konsekuensinya bila gagal. Keberanian
mengambil resiko membedakan antara wirausahawan, bukan wirausahawan dan
manajer.
e.
Toleran atas ketidakpastian
atau ambiguitas. Toleran atas ketidakpastian berkaitan dengan kreatifitas
personal dan kemampuan menghasilkan lebih banyak gagasan saat curah pendapat.
2. Berani
mengambil resiko
Karakteristik
seorang wirausahawan lainnya adalah kemauan menanggung resiko. Seorang
wirausahawan dengan perhitungan yang matang berani menanggung resiko jika
perhitungan yang salah.
3. Terobsesi
oleh kesempatan
Seorang
wirausahawan selalu mencari dan memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk
menciptakan produk atau jasa yang baru atau lebih baik dari yang sudah ada.
Ksempatan dapat muncul karena adanya produk baru seperti munculnya telephone
seluler, computer, dll.
4. Kreatif
Berbagai factor
teori kreatifitas dalam pendekatan konvergensi (confluence approach) menurut
Baron dan Share adalah: Keterampilan intelektual, kemampuan melihat masalah
dengan cara baru. Pengetahuan dasar yang luas dan kaya. Cara berfikir yang
tepat. Memiliki kepribadian seperti berani mengambil resiko dan toleran.
Mempunyai motivasi intrinsic dan berorientasi pada tugas. Lingkungan yang
menunjang kreatifitas.
5. Memiliki
motif berprestasi
Orang yang mulai
berbisnis adalah mereka yang merasakan dan mempunyai keyakinan diri yang kuat.
Jika kita akan menempatkan uang kita pada ririko tertentu, kita harus mempunyai
keyakinan kuat bahwa kita akan berhasil. Jika mau berwirausaha kita harus
mempunyai kebutuhan berprestasi “Need for Achivement” yang kuat. Wirausahawan
yang berhasil dicirikan oleh dorongan atau motivasi (drive), kemampuan
berfikir, kompetensi hubungan manusia, keterampilan teknis dan komunikasi.
6. Mampu
mengerjakan tugas dengan lebih baik
Wirausahawan
harus memiliki kemampuan dan keterampilan untuk melaksanakan sebuah tugas
dengan lebih baik dari pada yang lainnya. Bakat merupakan modal untuk mencapai
suatu keberhasilan, bakat juga merupakan penyelesaian. Jika kita dapat memenuhi
pekerjaan secara penuh berarti kita berhasil menyelesaikannya.
7. Kesabaran
dan kesiapan
Memulai usaha
apapun selalu beresiko gagal, kesulitan dana dan lainnya. Agar berhasil
diperlukan waktu, kesabaran dan kesiapan dalam menghadapi kendala-kendala yang
datang menghadang.
8. Tidak
menunggu semua ada
Memulai usaha
tidak perlu menunggu semua ada. Yang harus kita lakukan adalah memanfaatkan
yang ada dan melengkapi sambil berjalan. Yang paling esensial untuk memulai
bisnis adalah ide dan gagasan dan bagaimana mewujudkannya.
9. Memiliki
hubungan social yang baik
Memulai usaha
seringkali perlu bantuan orang lain seperti keluarga, teman, dan bank. Namun
sebelum mencari dukungan dari orang lain kita harus mulai dari diri sendiri.
10. Menyukai
apa yang kita lakukan
Modal utama
menjalani usaha adalah menyenangi usaha yang kita lakukan. Tanpa minat kita
akan mudah menyerang ditengah jalan bila mengalami berbagai persoalan.
11. Menguasai
ilmu dalam bidang usaha yang dilakukan
Yang dimaksud
ilmu adalah segala hal yang menyangkut usaha yang akan kita lakukan. Dengan
bermodalkan ilmu (skill) yang memadai paling tidak usaha yang kita hadapi tidak
tersendat. Konsumen cenderung membeli barang atau jasa ditempat yang bik pengelolaannya
atau penyajiannya baik.
12. Memiliki
modal usaha
Wirausahawan
yang akan membuka usaha juga memerlukan modal. Modal dapat berupa modal sendiri
atau kerja sama dengan orang lain.selain itu, modal juga dapat berupa hubungan
baik dan kepercayaan.
13. Amanah dan jujur
Terakhir
wirausahawan harus amanah, jujur, dan teliti. Seorang wirausahawan harus harus
menepati janji, tidak menipu pelanggan,, dan tetep memegang teguh pendirian.
14. Mengenali
kesempatan
Salah satu upaya
agar kita mengenali kesempatan adalah mempunyai akses atas informasi dan mampu
memanfaatkannya sebaik mungkin. Upaya ke arah itu dapat dilakukan melalui
pekerjaan yang menyuplai mereka dengan informasi.
Jiwa
entrepreneurship yang ada pada diri Pak Cak Man itu ada sehingga jiwanentrepreneurship
ini membawa Pak Cak Man menuju keberhasilan usaha yang telah dirintisnya selama
ini, walaupun hanya dengan menggunakan modal seadaanya saja, dan memerlukan
banyak pengorbanan untuk dapat meraih kesuksesan yang selama ini telah ia capai.
Sehingga menjadi seorang wirausaha yang sukses sampai saat ini. Jadi antara
teori dan kenyataan bisa dijadikan patokan untuk melakukan suatu kesimpulan
terhadap suatu jenis kewirausahaan yang ada.
4.1
KESIMPULAN
Abdul Rahman Tukiman
atau bisa dipanggil Cak Man adalah seorang wirausaha sukses. Di mana ia menjadi
seorang wirausaha dimulai benar-benar dari nol. Mulai dari bekerja di Kota
meninggalkan Ibu dan keluarganya. Pertama menginjakkan kaki di Malang, semua pekerjaan
dilakoninya. Mulai dari membantu memasak bakso, mencuci peralatan masak sampai
menyiapkan bakso di rombong/gerobak-bakso yang akan dibawa juragannya berjualan
keliling. Pada 1984, bermodalkan hasil tabungannya selama 2 tahun sebesar Rp 77
ribu, Cak Man memberanikan diri membuka warung bakso. Berkat kegigihan dan
usaha yang keras, setelah 23 tahun usaha bakso Pak Cak Man berjalan, ia telah
memiliki 57 buah gerai dan mampu menyerap ratusan tenaga kerja. Dengan asumsi
setiap gerai mempekerjakan 16 karyawan (di luar pemilik gerai), maka dengan 60
gerai yang ada saat ini, wong ndeso Cak Man mampu menampung jumlah tenaga kerja
sebanyak : 57 x 16 = 960 orang.
Kewirausahaan
dalam bidang kuliner juga memiliki strategi agar bidang ini dapat bertahan dan
digemari oleh seluruh lapisan masyarakat yang ingin mencoba menjadi seorang
wirausaha. Strategi dalam bidang ini meliputi empat belas langkah seperti:
1.
Selalu
melakukan inovasi
2.
Berani mengambil resiko
3.
Terobsesi
oleh kesempatan
4.
Kreatif
5.
Memiliki
motif berprestasi
6.
Mampu
mengerjakan tugas dengan lebih baik
7.
Kesabaran
dan kesiapan
8.
Tidak
menunggu semua ada
9.
Memiliki
hubungan social yang baik
10.
Menyukai
apa yang kita lakukan
11.
Menguasai
ilmu dalam bidang usaha yang dilakukan
12.
Memiliki
modal usaha
13.
Amanah
dan jujur
14.
Mengenali
kesempatan
Jiwa entrepreneurship yang ada pada
diri Pak Cak Man itu ada sehingga jiwa entrepreneurship ini membawa Pak Cak Man
menuju keberhasilan usaha yang telah dirintisnya selama ini, walaupun hanya
dengan menggunakan modal seadaanya saja, dan memerlukan banyak pengorbanan
untuk dapat meraih kesuksesan yang selama ini telah ia capai. Sehingga menjadi
seorang wirausaha yang sukses sampai saat ini. Jadi antara teori dan kenyataan
bisa dijadikan patokan untuk melakukan suatu kesimpulan terhadap suatu jenis
kewirausahaan yang ada.
0 komentar